Industri tekstil Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam perekonomian negara. Namun, untuk tetap bersaing di pasar global, diperlukan strategi peningkatan daya saing industri tekstil Indonesia.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, strategi peningkatan daya saing industri tekstil Indonesia harus berfokus pada peningkatan kualitas produk, efisiensi produksi, serta pemanfaatan teknologi yang canggih. “Kita harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademisi. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, yang menekankan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi persaingan global.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan faktor-faktor lain seperti keberlanjutan lingkungan dan sumber daya manusia yang kompeten. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Riza Muktadir, “Industri tekstil Indonesia harus mampu beradaptasi dengan kebijakan lingkungan yang semakin ketat dan memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih.”
Dalam menghadapi persaingan global, strategi peningkatan daya saing industri tekstil Indonesia juga perlu didukung oleh kebijakan pemerintah yang kondusif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja, yang menegaskan perlunya dukungan dari pemerintah dalam menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri tekstil.
Dengan adanya strategi peningkatan daya saing industri tekstil Indonesia yang terencana dan terintegrasi, diharapkan industri tekstil Indonesia mampu tetap eksis dan berkembang di pasar global. Semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun akademisi perlu bekerja sama untuk mewujudkan hal ini.