Potensi pasar industri manufaktur di Indonesia memang sangat besar. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan populasi yang terus bertambah, permintaan akan produk manufaktur di Indonesia terus meningkat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri manufaktur di Indonesia tumbuh sebesar 4,21 persen pada tahun 2020 meskipun di tengah pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa industri manufaktur di Indonesia memiliki ketahanan yang cukup baik dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit.
Menurut BPS, sektor industri manufaktur yang memiliki potensi besar di Indonesia antara lain tekstil, elektronik, otomotif, serta makanan dan minuman. “Pasar industri manufaktur di Indonesia sangat menjanjikan, terutama dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan permintaan konsumen yang terus meningkat,” ujar Dr. Ahmad, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga mengungkapkan optimisme terhadap potensi pasar industri manufaktur di Indonesia. “Kami terus mendorong investasi di sektor manufaktur untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” kata Agus.
Namun, Agus juga menekankan pentingnya untuk terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar internasional. “Kami harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan selalu memperhatikan kebutuhan konsumen agar produk kita diminati di pasar global,” tambah Agus.
Dengan potensi pasar industri manufaktur di Indonesia yang begitu besar, para pelaku industri diharapkan dapat terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menghadapi persaingan global. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar industri manufaktur di tingkat internasional.