Industri tekstil dan pakaian memegang peran penting dalam perekonomian nasional. Industri ini tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap GDP negara, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang. Menurut data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sektor tekstil dan pakaian pada tahun 2020 menyumbang sekitar 1,3% dari total GDP Indonesia.
Menurut Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, “Industri tekstil dan pakaian merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Kita harus terus mendukung dan mengembangkan sektor ini agar dapat bersaing di pasar global.”
Namun, tantangan besar juga dihadapi oleh industri tekstil dan pakaian. Salah satunya adalah persaingan sengit dengan produk impor yang lebih murah. Hal ini membuat beberapa produsen lokal kesulitan untuk bersaing.
Menurut Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, “Kita harus meningkatkan kualitas produk tekstil dan pakaian lokal agar dapat bersaing di pasar internasional. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat diperlukan untuk mencapai hal tersebut.”
Selain itu, peran industri tekstil dan pakaian dalam menjaga lingkungan juga semakin penting. Banyak perusahaan tekstil yang mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam proses produksinya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Menurut Dr. Ir. Abdul Malik Fadjar, M.Sc., Ph.D., Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), “Industri tekstil dan pakaian harus berperan sebagai agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Kita harus terus berinovasi dalam menciptakan produk yang ramah lingkungan.”
Dengan peran yang begitu besar dalam perekonomian nasional, industri tekstil dan pakaian harus terus berkembang dan berinovasi untuk dapat bersaing di pasar global. Dukungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat diperlukan agar sektor ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi negara.