Peningkatan produktivitas dalam industri manufaktur di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri manufaktur adalah salah satu sektor yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, sehingga peningkatan produktivitas di sektor ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas tenaga kerja di sektor industri manufaktur Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya investasi dalam peningkatan teknologi dan kurangnya keterampilan tenaga kerja.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya upaya dari pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan produktivitas dalam industri manufaktur. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan investasi dalam peningkatan teknologi dan pengembangan SDM.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, “Peningkatan produktivitas dalam industri manufaktur sangat penting untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri maupun di pasar global. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan teknologi.”
Selain itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Manufaktur Indonesia (ASI) Nuryanto Sunario juga menambahkan, “Peningkatan produktivitas dalam industri manufaktur tidak hanya akan memberikan manfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi ekonomi negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus melakukan inovasi dan investasi dalam peningkatan produktivitas.”
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan, diharapkan peningkatan produktivitas dalam industri manufaktur di Indonesia dapat tercapai. Hal ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri Indonesia di pasar global.