Pembangunan infrastruktur memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan industri di Indonesia. Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang baik, akan memudahkan mobilitas barang maupun orang, serta meningkatkan konektivitas antar wilayah. Hal ini tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan industri di tanah air.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjalankan visi Indonesia Maju. “Pembangunan infrastruktur menjadi fondasi utama dalam memperkuat daya saing industri di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu contoh dampak positif pembangunan infrastruktur pada industri di Indonesia adalah peningkatan produksi dan distribusi barang. Dengan adanya jalan tol, bandara, pelabuhan, dan kereta api yang baik, maka proses distribusi barang dari produsen ke konsumen akan menjadi lebih lancar. Hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam industri manufaktur.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga berdampak pada peningkatan investasi dalam industri. Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), investasi sektor infrastruktur di Indonesia meningkat sebesar 32,7% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang baik mampu menarik investor untuk berinvestasi di berbagai sektor industri.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur juga memiliki dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan dan peningkatan polusi udara. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Dalam menghadapi dampak dari pembangunan infrastruktur pada industri di Indonesia, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan pembangunan infrastruktur dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pertumbuhan industri di Indonesia.