Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam industri hijau di Asia Tenggara. Namun, untuk mendorong keberlanjutan industri hijau di Indonesia, diperlukan kerja keras dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Menurut Dr. Ir. Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, “Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti matahari dan angin, yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri hijau. Namun, tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan ke dalam sektor industri yang sudah ada.”
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan regulasi yang mendukung dan insentif bagi pelaku industri untuk beralih ke teknologi hijau. Selain itu, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan juga perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat dan pelaku bisnis.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sektor industri masih menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap emisi gas rumah kaca di Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengurangi dampak negatif industri terhadap lingkungan.
Pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Ani H. Soetjipto, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi dalam mendorong keberlanjutan industri hijau. “Kita perlu berpikir jangka panjang dan berinvestasi dalam teknologi yang ramah lingkungan untuk memastikan bahwa industri kita tetap berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.
Dengan kerja sama yang solid dan komitmen yang kuat dari semua pihak, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri hijau yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Maka dari itu, mari bersama-sama mendorong keberlanjutan industri hijau di Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.